-->
Cari Berita

 
Peduli Lingkungan Ms. Anya Phelan ‘Tularkan’ Ilmu Sampah
 
BUGISWARTA.com, SELAYAR--Untuk kali ketiga, dosen The University Of Queesland, Australia, Ms. Anya Phelan yang didampingi oleh Dr. Mark Peterson dan Prof. Erik C Simmons, hadir dan tampil di daratan Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi-Selatan menjadi pemateri  dalam seminar bertema, “lautan masa depan saya sampai menjadi bisnis”. 
 
Selain Ms. Anya Phelan, sejumlah pemateri lain juga ikut hadir mengisi rangkaian acara seminar managemen pengelolaan sampah plastik ketiga, setelah sebelumnya, seminar serupa juga telah dilaksanakan di Desa Parak, Kecamatan Bontomanai dan Dusun Tana Bau Padang, Kecamatan Bontoharu.
 
Dua diatntara enam orang pemateri tersebut masing-masing diketahui bernama Gede Eka Putra, dan Firman dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).  
Ms. Anya Phelan, bersama tim sengaja masuk ke Kabupaten Kepulauan Selayar dan merefresentasikan kepeduliaan terhadap lingkungan laut dan pantai yang dianggapnya sebagai asset dan modal besar bagi pengembangan sektor wisata bahari di Bumi Tanadoang.
 
Sejumlah pesan penting dititipkan Ms. Anya bersama tim dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) yang diwakili oleh Firman. Di mata Ms. Anya, sampah plastik merupakan sebuah permasalahan besar yang tengah dihadapi oleh dunia dan membutuhkan solusi melalui kerjasama segenap elemen terkait.
 
Sampah plastik juga diakuinya dapat menimbulkan problem besar yang akan berujung merugikan keluarga dan lingkungan. Pasalnya, sampah plastik sekali pakai, sejenis botol plastik yang setiap harinya digunakan oleh masyarakat, delapan puluh persen diantaranya, berasal dari darat dan kemudian berakhir di laut.
 
Namun bukan sebuah mustahil, sampah plastik dapat berubah menjadi berlian yang bernilai komersil dan dapat disulap dan menghasilkan uang bagi masyarakat. Penuturan ini disampaikannya di hadapan ratusan peserta seminar yang berasal dari berbagai komponen pemerhati lingkungan dan pengelolah bank sampah di daratan Kepulauan Selayar.
Beberapa bentuk solusi juga ditawarkan tim pemateri dihadapan ratusan orang peserta yang berasal dari Desa Parak, Kecamatan Bontomanai, dan kelompok pemerhati pantai dari kampung Tana Bau Padang, Desa Bontosunggu, Kecamatan Bontoharu.
 
Solusi tersebut diantaranya, mencakup tentang kunci dan cara mengontrol sampah plastik melalui kreativitas pembentukan kelompok pengrajin yang dimungkinkan membuka ruang dan peluang bisnis di tengah-tengah lingkungan kehidupan masyarakat.
 
Ia berharap, kelompok pengrajin sampah plastik di daratan Kabupaten Kepulauan Selayar dapat menciptakan industri berbasis kerajinan yang mengedepankan professionalisme dengan pola managemen dan perencanaan memadai.
Penuturan tersebut dilontarkan Ms. Anya bersama tim pemateri lainnya dalam rangkaian acara seminar managemen pengelolaan sampah plastik yang dipusatkan di kawasan Sunari Beach Resort, Baloiya, Kecamatan Bontosikuyu, hari Sabtu, (21/07) siang. 

FADLY SYARIF