NCID : Menanti Gagasan Kebangsaan Generasi Milenial, Bukan Pencitraan -->
Cari Berita

NCID : Menanti Gagasan Kebangsaan Generasi Milenial, Bukan Pencitraan

Bugiswarta.com, Jakarta -- Direktur Eksekutif Nurjaman Center for Indonesian Democracy (NCID) Jajat Nurjaman menyoal perkembangan generasi muda yang banyak muncul belakangan ini, termasuk  partai baru, akan sangat disayangkan jika hanya sibuk menebar psywar kepada partai-partai yang lebih dulu berkiprah dengan tujuan untuk mencari sensasi.

Padahal sebagai partai baru seperti PSI harusnya memberi warna yang berbeda, arah bangsa atau solusi kebangsaan hari ini, mengingat didalamnya diisi anak-anak muda potensial, bukan dengan cara menyebar psywar kesana-kemari semakin tidak memperjelas arah politiknya sendiri.

“Kita lihat beberapa waktu saat di KPU ada saling sindir antara PSI dan Hanura, saat ini bersitegang dengan Gerindra, sebelumnya sempat menyindir kiprah ketum PDIP Megawati Soekarnoputri namun sekarang merapat ke pemerintah, sikap seperti ini justru sangat disayangkan mengingat sebagai partai baru sejak awal malah menunjukan sikap politik tidak konsisten, padahal budaya politik dinamis seperti sekarang inilah yang menjadi salah satu penyebab krisis kepercayaan kepada partai politik”, tutur Jajat Rabu 7 Maret 2018.

Jajat menambahkan, memanfaatkan media sosial untuk bersosialisasi saat ini sangatlah efektif untuk menarik simpati dari generasi muda yang dikenal dengan istilah generasi milenial, untuk itu media sosial sebaiknya digunakan untuk kampanye cerdas, jadikan sebagai ajang beradu visi-misi bagaimana membangun Indonesia lebih baik lagi bukannya menguras energi dengan menyerang partai lain yang berbeda kubu.

“Generasi muda diharapkan mampu memberi warna berbeda karena masa depan negara ini berada ditangan anak-anak muda. Kehadiran PSI seharusnya dapat memberikan opsi kepada anak-anak muda yang sudah mulai apatis terhadap politik, dengan memberikan pembelajaran politik yang baik. Jika kehadiran PSI hanya sebatas numpang tenar, saya kira itu sebuah kesia-sian karena saat ini yang rakyat butuhkan adalah solusi tentang permasalahan bangsa bukan lagi melulu tentang pencitraan” tutur Jajat.

Usman