BPI : Ekonomi Lesu, Wajar Jika Rakyat Inginkan Presiden Baru ! -->
Cari Berita

BPI : Ekonomi Lesu, Wajar Jika Rakyat Inginkan Presiden Baru !

Illustrate
Bugiswarta.com, Jakarta, – Pengamat Politik Bimata Politica Indonesia (BPI) menyoroti sejumlah survei yang mengatakan sekitar 60% rakyat menginginkan Presiden baru pada 2019, hal tersebut dilihat beberapa  faktor seperti,  ekonomi , hukum dan politik yang terus menerus menimbulkan keresahan di publik terkhusus soal ekonomi rakyat yang tidak kunjung membaik sangat relevan dengan keinginan rakyat untuk mempunyai Presiden baru di 2019.
“Wajar jika rakyat saat ini menginginkan perubahan dan pemimpin baru, ekspektasi  kepada Jokowi yang akan berpihak kepada rakyat dengan ciri khas merakyat hanya slogan semata selama 3 tahun ini, karena faktanya rakyat masih banyak mengeluh soal mahalnya harga pangan, pajak dan tarif listrik dan hal tersebut yang memicu daya beli masyarakat menurun dan sebagai contoh sudah banyak bisnis ritel tutup dan ruko-ruko rakyat gulung tikar”, Kata Panji 4 Oktober 2017.
Panji menilai, secara makro ekonomi Indonesia pun tidak berada dalam posisi terbaik sejak era Jokowi dari mulai kepemimpinan Jokowi pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya diangka 4% sd 5%, jelas hal tersebut semakin menunjukkan jika kepemimpinan Jokowi  menurut  publik tidak mengarah kepada perbaikan ekonomi Indonesia seperti yang digadang-gadang selama ini, maka rakyat akhirnya sudah berkesimpulan dengan berkeinginan mengganti Presiden pada 2019.


Dia membeberkan beberapa Calon-calon alternatif terkuat untuk menggantikan Jokowi hingga saat ini adalah Prabowo Subianto dan di susul nama SBY serta Anies Baswedan, sementara Gatot yang saat ini menjadi perbincangan publik sepertinya secara kriteria lebih cocok untuk mendampingi para Capres di 2019.

"Intinya saat ini rakyat butuh sosok pemimpin yang peduli pada kehidupan rakyat untuk mengurangi beban ekenomi yang dinilai sudah terlampau besar dan visi ini harus ditangkap oleh para kompetitor Jokowi di 2019 dan untuk peluang Jokowi yang hanya menyisakan 1 tahun untuk merubah keadaan sepertinya akan sulit terealisasi melihat kegaduhan yang ada di internal pemerintah sendiri”. Tutup Panji.

USman