Mengutuk Perlakuan Myanmar, IMM Sidrap Himbau Pemerintah Galang Upaya Diplomasi Internasional -->
Cari Berita

Mengutuk Perlakuan Myanmar, IMM Sidrap Himbau Pemerintah Galang Upaya Diplomasi Internasional

Sandi Lubis
BUGISWARTA.com, Sidrap -- Situasi keamanan dan kekejaman terhadap warga Rohingya yang terjadi di daerah Rakhine, Myanmar telah mendapat perhatian dunia. Terkait meningkatnya ketegangan di Rakhine tersebut IMM Sidrap melalui bidang sosial pemberdayaan masyarakat Hartina Tamrin menilai Pemerintah Indonesia dapat melakukan upaya lebih untuk membantu komunitas Rohingya di Myanmar. perlu dilakukan upaya untuk menyelesaikan akar krisis yang saat ini terjadi pada warga Rohingya di Rakhine, yaitu diskriminasi dari Pemerintah Myanmar.

"Pemerintah harus segera melakukan sesuatu yang real terkait konflik di Myanmar kalau perlu Indonesia mengirim kapal untuk mengangkut pengungsi ke wilayah Indonesia seperti yang dilakukan bung Karno pada saat konflik Vietnam dulu," jelasnya.

Ketua IMM Sandi Lubis juga meminta pemerintah menggalang sebuah upaya diplomasi dan mendesak Pemerintah Myanmar mengakhiri persekusi tersebut.

“Indonesia harus menggalang dunia melancarkan diplomasi untuk mengakhiri persekusi terhadap komunitas Rohingya di Myanmar. Sesuatu yang membuat pemerintah Myanmar menilai keuntungan melanjutkan persekusi terhadap Rohingya jauh lebih kecil dari biaya yang ditanggung pemerintahnya apabila terus melanjutkannya,” ungkapnya.

Persekusi terhadap orang-orang Rohingya di Myanmar telah berlangsung sejak lama terutama sejak 1970-an. Saat itu, Pemerintah Myanmar melakukan berbagai operasi militer dan kebijakan diskriminatif yang membatasi pertumbuhan warga Rohingya. Keadaan semakin buruk pada 1982 saat junta militer memutuskan untuk tidak mengakui warga Rohingya sebagai warga negara.

Berdasarkan keterangan Komisioner Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi (UNHCR) sekira 58.600 warga Rohinya telah melarikan ke Bangladesh sebagai buntut dari kekerasan yang mereka terima.

SANDI/MULIANA AMRI