Bagus WS, Alumni Teknik Mesin Unhas Luncurkan Buku 'Jalan Pejuang' -->
Cari Berita

Bagus WS, Alumni Teknik Mesin Unhas Luncurkan Buku 'Jalan Pejuang'


Berfoto usai bincang dan diskusi peluncuran buku 'Jalan Pejuang' karya Bagus WS di Gedung Class Room Fakultas Teknik Unhas, Kabupaten Gowa.

BUGISWARTA.com, Gowa -- Beberapa minggu lalu Senat Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin (SMFT-UH) mengadakan bincang dan diskusi perkembangan Organisasi Kemahasiswaan Fakultas Teknik (OKFT), Jumat 8 September 2017.

Acara ini dirangkaikan dengan peluncuran buku berjudul Jalan Pejuang yang dihadiri oleh ketua senat beserta menteri kabinet SMFT-UH dan jajarannya serta beberapa mahasiswa teknik. Bertempat di Gedung Class Room Fakultas Teknik Unhas, Kabupaten Gowa.

Buku tersebut merupakan karya Bagus Wawan Setiawan, alumni Teknik Mesin Unhas angkatan 2011. Bagus juga merupakan seorang pegiat kampus dan pendiri Pondok Baca, salah satu komunitas yang bergerak di bidang literasi. Penulis buku pernah aktif HMM FT-UH. Ia pernah juga menjabat sebagai Ketua Badan Musyawarah Mesin Unhas serta menjabat sebagai Menteri Advokasi dan Pergerakan SMFT UH.

Bincang buku berlangsung hangat dan santai diselingi dengan nostalgia penulis semasa duduk di bangku perkuliahan. Kegiatan ini juga bertujuan untuk mengampanyekan gerakan literasi di kampus teknik sebagai salah satu bentuk perjuangan dalam melawan arus informasi yang kian hari semakin membabi buta tanpa filterisasi nalar. Terutama hal-hal yang berbau provokasi.

Setelah kegiatan launching yang diadakan di kampus teknik, penulis melanjutkan diskusi dan bincang soal bukunya di Cafe Dialektika, pada malam harinya. Kegiatan tersebut dihadiri beberapa pengurus senat fakultas teknik pada periode kepengurusan bagus masih aktif sebagai pengurus senat.
Bahkan, selain kawan-kawan dari teknik, beberapa kawan aktivis tingkat universitas juga hadir. Mereka antusias untuk mengetahui sebenarnya buku Jalan Pejuang ini membahas soal apa sebenarnya.

Terjadi dialog dalam bincang-bincang yang terjadi sekitar satu jam. Pertanyaan yang paling ingin diketahui adalah Apa inspirasi dari buku ini? Jawaban si penulis adalah perjuangan lewat literasi adalah cara untuk memberikan kesadaran untuk tetap berpikir waras. Pertanyaan selanjutnya, dengan hadirnya buku ini, apa harapan dari saudara Bagus? Buku ini semoga jadi oase di tengah gurun yang hampa untuk memantik kawan-kawan yang lain agar ingin menulis dan membaca.

Penulis menambahkan bahwa salah satu penyebab munculnya salah paham antargolongan karena kurangnya nalar dan budaya membaca di tengah masyarakat. Kegiatan diakhiri dengan sesi foto bersama peserta yang hadir dan tak lupa juga pembubuhan tanda tangan penulis sebagai wujud akhir diskusi yang bersahabat.

Kata-kata penutup dari penulis yang merupakan putra Sulsel ini yang sebagian hidupnya dihabiskan di kabupaten Bone, sangat senang dipanggil dengan nama pena Bagus,WS. Membacalah agar mendapatkan pengetahuan baru dan menulislah agar membagi pengetahuan barumu.

MULIANA AMRI