Aroma Dugaan Korupsi di Pembebasan Lahan Politeknik Bajoe -->
Cari Berita

Aroma Dugaan Korupsi di Pembebasan Lahan Politeknik Bajoe

Mukhawas Rasyid SH., MH
BUGISWARTA.com, Bone -- Penggiat Lembaga Swadaya Masyarakat mencium aroma dugaan korupsi pada pembebasan lahan kampus Politenik di Lingkungan Maccedde, Kelurahan Bajoe Kecamatan Tanete Riattang Timur,  Bone Sulsel.

Ketua LSM Latenritatta, Mukhawas Rasyid mengatakan, beberapa pekan lalu telah melakukan investigasi terkait pembebasan lahan di Maccedde untuk pembangunan kampus politeknik.

"Kami menemukan dugaan kuat telah terjadi permufakatan jahat yang menyebabkan kerugian negara miliaran rupiah," kata Mukhawas.

Mukhawas merincikan, pada tahun 2016 lalu telah dianggarkan di Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Bone seluas 10 hektare dengan nilai Rp 40 ribu permeter.

"Namun temuan kami dilapangan dan pengakuan masyarakat, jika lahan masyarakat dibebaskan hanya dengan nilai Rp 12 ribu permeter dan paling tinggi Rp 16 ribu permeter," Mukhawas menuturkan.

Atas temuan LSM Latenritatta dan pengakuan masyarakat itu, Mukhawas akan melaporkan ke pihak yang berwajib terkait dugaan mark up anggaran pembebasan lahan kampus Politeknik Bajoe itu.

"Satu dua hari ini saya akan laporkan ke penegak hukum, karena kuat dugaan telah terjadi kerugian negara," Mukhawas menegaskan.

Kepala Dinas Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (DPKAD) Andi Fajaruddin mengatakan pada tahun anggaran 2015-2016 Pemda Bone telah menganggarkan pembebasan lahan untuk kampus politeknik, namun dia tidak mengetahui persis jumlah anggaran pembebasan lahan yang dimaksudkan.

"Kalau tidak salah tahun 2015 dan 2016 dianggarkan itu, tapi berapa anggarannya saya tidak ingat persis, karena saya harus lihat dokumen dulu untuk mengetahui persis berapa anggarannya," ucap Fajaruddin.

Mengenai dugaan adanya mark up pada pembebasan lahan politeknik, Fajaruddin enggan berkomentar. "Kalau soal dugaan mark up, saya tidak tahu itu, baiknya ditanyakan kepada SKPD tekhnis yang menjadi penanggung jawab pembebasan," katanya.

TIM/MULIANA AMRI