Kritik Pemuda Muhammadiyah Terhadap Peristiwa Jenazah Ditandu Pulang di Bulukumba -->
Cari Berita

Kritik Pemuda Muhammadiyah Terhadap Peristiwa Jenazah Ditandu Pulang di Bulukumba


BUGISWARTA.com, Bulukumba -- Peristiwa yang membuat hati bersedih, datang dari Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan.

Mappi, Warga Bongoro, Kelurahan Laikang, Kecamatan Kajang itu, sebelumnya menjalani perawatan di Puskesmas Kajang, karena menderita sakit pusing. Namun takdir berkata lain. Mappi, kembali ke pangkuan Ilahi, Kamis (24 Agustus 2017) dini hari.

Tak kalah sedihnya, jenazah Mappi, dibawa pulang oleh keluarganya, hanya menggunakan sarung dan sebilah bambu.

Kritik tajam datang dari Organisasi Pemuda Muhammadiyah.
"Kami harapkan kasus seperti ini tidak terulang lagi di kabupaten bulukumba, sangat miris kita rasakan dari segi pelayanan kesehatan pemerintah tidak ada respon cepat tanggapnya kepada masyarakat, pemerintah Bulukumba mulai sekarang wajib menganggarkan dan menyiapkan minimal satu mobil jenazah di masing masing kecamatannya, sehingga kasus seperti ini tidak terulang kembali, masa dari segi pengadaan mobil jenazah pemerintah dikalah oleh partai politik. "
Kata A Muh Rifqi Ismulail Wakil Ketua PM Bulukumba.

"Sudah cukup banyaknya kasus di bulukumba beberapa tahun yang lalu dari korupsi alat kesehatan, penyimpangan pelayanan kesehatan ditambah dengan kejadian ini, membuat rasa kemanusiaan diborgol oleh regulasi dari pemerintah sendiri yang tugasnya mengayomi masyarakatnya." Tutupnya

Sementara itu, Kepala Puskesmas Kajang, Sitti Hayanti Madjid yang dikonfirmasi membenarkan peristiwa tersebut. Ia mengakui, dirinya menjalankan regulasi yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

Sehingga ambulans yang tersedia di Puskesmas, tidak bisa digunakan karena diperuntukan hanya untuk rujukan dan kendaraan operasional Puskesmas.

"Kami juga dilema dengan kondisi ini, di sisi lain kami menyalahi regulasi, di sisi lain pula pelayanan kami dikeluhkan. Sehingga serba salah rasanya," ungkapnya,

Hayanti juga menegaskan, bila kejadian penolakan ini bukan pertama kalinya terjadi. Sehingga pemerintah diharap bisa mengeluarkan regulasi terkait dibolehkannya ambulans Puskesmas untuk mengangkut jenazah.

"Bukan hanya masyarakat biasa, bahkan jenazah dari keluarga petugas medis di Puskesmas ini pun kami tolak penggunaan ambulans untuk pengangkut mayat," ujarnya.

RIFQI/MULIA AMRI