BPPT dan Kemenristekdikti Gelar Workshop Inovasi Kualitas dan Daya Saing Kopi -->
Cari Berita

BPPT dan Kemenristekdikti Gelar Workshop Inovasi Kualitas dan Daya Saing Kopi


BUGISWARTA.com, Makassar -- Workshop Forum Kerjasama Industri (07/08) bertajuk “Inovasi Teknologi untuk Meningkatkan Kualitas dan Daya Saing Kopi Indonesia.”

Dibuka oleh  Deputi Kepala BPPT Bidang TAB, Eniya L. Dewi,  dengan keynote speech: Dirjen Penguatan Inovasi Jumain Appe dan Bupati Toraja Utara Kalatiku Paembonan.

Demikian siaran pers dari Direktur Sistem Inovasi Kemenristekdikti,  Ophirtus Sumule, Selasa (8 Agustus 2017).

Workshop Forum Kerjasama Industri sebagai bagian dari rangkaian peringatan Hakteknas ke-22 diselenggarakan atas kerjasama BPPT dengan Kemenristekdikti.

Kegiatan ini membahas berbagai hal terkait masalah perbibitan, budidaya, teknologi produksi, tata niaga, pengembangan agrowisata berbasis klaster inovasi,peluang kerjasama riset dan inovasi perkopian dan kebijakan/regulasi perkopian di Indonesia.

Narasumber antara lain: Yusuf Limbongan (UKI Toraja), Agung Eru Wibowo, Sutardjo dan  Gigih Atmaji (BPPT), Anton Adibroto (Universitas Tanri Abeng), S. Paembonan (Unhas), Daud Malamassam (Rektor UKI Toraja). Diskusi dipandu oleh fasilitator: Idwan Suwardi (UI) dan Yunus Musa (Unhas).

Peserta berasal dari: unsur pengusaha/eksportir kopi, Asosiasi Petani Kopi, akademisi, praktisi, penikmat kopi, SKPD Toraja dan Toraja Utara, Balitbangda, perekayasa BPPT, unit kerja Kemenristekdikti, Konsultan Inovasi, Pengurus Koperasi Kopi, Pemilik Gerai Kopi dan  Tokoh Masyarakat.

Dirjen Penguatan Inovasi Jumain Appe menuturkan bahwa ke depan, peran Pemda didorong untuk mendisain kebijakan daerah dalam bentuk regulasi, roadmap dan dokumen RPJMD agar lingkungan usaha kopi lebih kondusif, dukungan insentif untuk start-up dan memperkuat kelembagaan ekonomi masyarakat.

Peran Perguruan Tinggi/lembaga penelitian lebih fokus menciptakan invensi,  inovasi, teknologi dan membangun kapasitas SDM. Peran Dunia Usaha/Industri adalah melakukan proses pengolahan menjadi produk kopi yang bernilai tambah, berperan sebagai industri inti, pemasok, pengguna produk (pembeli), dan Lembaga Pembiayaan hadir sebagai stimulan insentif penguatan kapasitas  produksi petani kopi.

Kegiatan Workshop ditutup oleh Direktur Sistem Inovasi Kemenristekdikti Ophirtus Sumule. “Komoditas kopi merupakan hasil perkebunan Indonesia yang memiliki nilai ekonomi tinggi.
Tren permintaan pasar yang terus meningkat ini belum diimbangi dengan produktivitas dan kemampuan produksi dalam negeri untuk menghasilkan kopi berkualitas  dalam jumlah yang mencukupi,” jelas Ophirtus.


YAHYA MUSTAFA/MULIANA AMRI