Bangunan Kantor PDAM Kepulauan Selayar Miris dan Memprihatinkan -->
Cari Berita

Bangunan Kantor PDAM Kepulauan Selayar Miris dan Memprihatinkan


BUGISWARTA.com, Selayar -- Maksimalisasi pelayanan publik sepatutnya didukung oleh sarana-prasarana gedung pelayanan yang representatif dan memadai. Namun ttidak demikian halnya yang terlihat di Kantor Perusahaan Daerah Air Minum Daerah (PDAM) Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi-Selatan yang kondisinya sungguh miris dan teramat memprihatinkan. Jumat 7 Juli 2017.

Terbukti, hampir seluruh bagian plafon kantor ambruk  dan nyaris mengancam keselamatan jiwa para pegawai di lingkungan PDAM. Beberapa bagian dinding kantor terlihat mulai retak dan terindikasi rubuh.

Kondisi miris bangunan kantor Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) sangat kontras terlihat pada plafon bagian depan dan samping bangunan kantor berusia tiga puluh tahun itu.  Sejak dibangun dan didirikan pada tahun 1988 silam, kantor PDAM sama sekali belum pernah tersentuh perhatian dan direnovasi.

Wajar, bila stand lampu ruangan kantor sama sekali tidak dapat difungsikan dan hanya menjadi hiasan belaka. Sementara itu, beberapa bagian pintu ruangan di sana-sini mulai nampak terkelupas.

Kesan miris yang terlihat di kompleks kantor Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kepulauan Selayar, makin dibuat sempurna oleh suasana ruangan kantor yang pengab dan panas. Hal ini dilatar belakangi oleh keberadaan fasilitas pentilasi udara ruangan kantor yang sangat tidak standar dan hanya dibuat seadanya.

Dari hasil penelusuran wartawan di lapangan, tidak ditemukan satupun fasilitas AC dan ataupun kipas angin di kantor Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Kepulauan Selayar yang beralamat di jalan poros Tien Soeharto itu.

Selain kondisi ruangan kantor yang miris dan memprihatinkan, beberapa fasilitas alat tulis kantor (ATK) di Perusahaan Daerah Air Minum Kepulauan Selayar juga sangat tidak memadai. Hal tersebut dibuktikan oleh kinerja pegawai di lingkungan kantor PDAM yang hanya didukung oleh fasilitas dua unit mesin ketik jadul dan computer menggunakan program serta aplikasi ketinggalan zaman.

Sebagai dampak dari minimmnya fasilitas ATK dan mobiler ruang kantor, ribuan lembar arsip  tampak dibiarkan berserakan di lantai. Beberapa tumpukan map tersusun di atas bangku kayu butut, yang berfungsi menjadi pengganti lemari.

Di luar ruangan kantor, tampak  tiga unit armada mobil tangki milik perusahaan daerah air minum yang tinggal terparkir menjadi besi tua, karena kondisi mobil yang tak lagi layak jalan dan sama sekali tak dapat difungsikan. Situasi yang tak kalah memprihatinkan juga terlihat pada bangunan perumahan milik Perusahaan Daerah Air Minum Kepulauan Selayar.

FADLY SYARIF/MULIANA AMRI