BUGISWARTA.com, Bone--Mahasiswa
Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Muhammadiyah Bone terhantui dengan
maraknya penjualan skripsi di kampus pencetak kaum Umar Bakrie itu.
Sejumlah mahasiswa mengaku serba salah sebab jika
mereka hendak membuat skripsi sendiri sejumlah dosen dikampus biru itu mempersulit
dan mengintervensi mahasiswa, sehingga mereka mengaku terpaksa membayar biaya
jasa pembuatan skripsi sebesar Rp 1,5 juta.
Mahasiswa STKIP inisial NH menuturkan dari sekira 30
mahasiswa yang seruangan dengan dirinya, hanya tiga mahasiswa yang tidak dibuatkan
skripsinya oleh oknum dosen. "Hanya tiga orang yang tidak dibuatkan
skripsinya, termasuk saya tidak mau dibuatkan, tapi kita dipersulit, duh
sulitnya minta ampun, judul yang kita ajukan tidak mau diterima, sementara
teman seruanganku, terpaksa membayar karena tidak kuat dipimpong kesana
kemari," NH mengungkapkan.
Mahasiswa lainnya NF menjelaskan sudah setahun ia
tidak mendapatkan ijazahnya, karena ketua jurusannya tidak memberikan
ijazahnya.
"Saya tidak bisa mendapatkan pekerjaan, karena ijazah saya ditahan sama ketua jurusan, dengan alasan katanya saya belum bayar jasa pembuatan skripsi saya, padahal saya sudah bayar," kata NF.
NF mengaku terpaksa minta dibuatkan skripsinya karena
ia dipersulit untuk membuat skripsinya sendiri.
"Terpaksa dibikinkan skripsi, karena kalau kita
mau buat skripsi sendiri dipersulit, dan susah lulusnya," kata NF.
ANWAR MARJAN/MULIANA AMRI