Jangan Biarkan Semangatmu Luntur -->
Cari Berita

Jangan Biarkan Semangatmu Luntur

Alif Suhendra, Mahasiswa Ilmu Administrasi Negara STISIP Muhammadiyah Sinjai
BUGISWARTA.com, Opini -- Sejak kemuculan Boedi Oetomo pada 20 Mei 1908 sebagai organisasi pemuda yang menjadi batu loncatan rupanya menularkan semangat berorganisasi dibeberapa kalangan elemen rakyat Indonesia dan salah satunya adalah mahasiswa.

Organisasi dipandang perlu bagi sebagian mahasiswa guna menambah wawasan serta pengalaman bagi sebagian mahasiswa. Kalau dikalkulasi, hanya 40% pengetahuan yang diperoleh dibangku perkuliahan selebihnya mahasiswa harus 'bertualang' untuk mencari. Ketertarikan mahasiswa akan sebuah organisasi memang sebuah hal yang tidak bisa dibendung lagi. Selain untuk menambah wawasan atau pengalaman, juga bisa menambah stok pertemanan dan mempererat persaudaraan diantara anggota organisasi.

Rupanya, berorganisasi pun tak semulus yang beberapa mahasiswa bayangkan. Didalam organsiasi, pasti ada saja polemik yang menimpa organisasi tersebut. Kuantitas dan kualitas anggotamisalnya. Tak sedikit juga beberapa organisator menjadi luntur semangat berorganisasinya karena hal tersebut.

Sekalipun itu adalah hal yang wajar-wajar saja, namun setiap mahasiswa pasti memiliki psikologi yang berbeda-beda diantara anggota organisasi. Ada yang siap menerima polemik, ada juga yang tidak siap menerima polemik dan ada juga yang hanya mengikuti alur bagai air yang mengalir.

Yang menjadi sorotan utama dalam sebuah polemik organisasi pastilah Pucuk Pimpinan. Maka dari itu, Pucuk pimpinan pasti akan sekuat tenaga untuk meredam polemik-polemik yang terjadi. Pucuk pimpinan haruslah memiliki jurus 'seribu cara' agar organisasinya tetap eksis di ranah kampus maupun di luar kampus.

Menjalin kembali keakraban diantara anggota organisasi, kembali mengaktifkan diskusi-diskusi agar transformasi ilmu pengetahuan bisa terus berlajut diantara sesama anggota organisasi adalah beberapa cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kualitas anggota di dalam organisasi. Selain itu, juga bisa diselingi dengan bedah film atau buku ditiap minggu misalnya.

Berorganisasi memang memiliki suka duka dan polemik tersendiri. Namun, itu jangan membuat semangatmu menjadi luntur. Mahasiswa adalah aset bangsa yang kelak akan menjadi motor penggerak bangsa.

Sebagaimana kata Pramoedya Ananta Toer, "Didiklah rakyat dengan Organsiasi, didiklah Penguasa dengan Perlawanan".