 |
BUGISWARTA.com, Soppeng--Perih dan sedih tergambar saat suara isak tangis pecah dari siswi Sekolah Luar Biasa (SLB) Ma’innong, Kecamatan Donri-Donri, Bunga (nama samaran) saat bugiswarta.com melayat di kediamannya di Desa Pising Kecamatan Donri-Donri setelah mengetahui bayi hasil dugaan tindak asusila (pemerkosaan) telah menghembuskan nafas terakhirnya.
Bunga yang menggendong bayinya airmata berlinang terlihat dimatanya saat didampingi oleh para kerabat dan tetangganya. Bayi mungil dari cinta paksa lelaki bejat yang tidak bertanggung jawab menghembuskan nafas terakhir di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Latemmamala, Watansoppeng, sekitar pukul 14:50 WITA. Kamis 2 Maret 2017.
Para tetangga dan kerabat yang berdatangan juga tidak kuasa untuk menahan air mata. Mereka merasa sedih terhadap musibah yang menimpa perempuan malang yang juga merupakan penyandang disabilitas itu.
Nenek si bayi Marsen berharap agar pelaku penoda anak gadisnya ditangkap untuk diproses dan diadili.Meski cucunya itu lahir dari benih pria pengecut yang meniduri anak gadisnya, namun Marsen tetap memperlihatkan cintanya yang mendalam terhadap si bayi,bahkan saat anak gadisnya mengandung benih lelaki durjana itu, ia tetap merawat putrinya hingga melahirkan.
"Kebun saya tidak ada lagi yang mengurus, saya ingin cucu saya hidup, saat sakit saya temani ke Makassar, di Rumah Sakit Soppeng", Musrsen bercerita terbata-bata mengingat perjalanan merawat anak hingga proses melahirkan di rumah kebun tua dan sempit ini.
Marsen tidak kuasa menahan sedih dan pilu atas musibah yang menimpanya, ia mengucap kalimat doa kepada Allah yang dibimbing oleh kerabatnya.
USMAN AL-KHAIR/MULIANA AMRI