Wakil bupati Soppeng curhat soal jembatan padanggeng lewat akun facebooknya.
SOPPENG,Bugiswarta.com-- Jembatan Padanggeng yang berada di Desa Donri Donri, Kecamatan Donri donri, Kabupaten Soppeng Suawesi Selatan sampai saat ini belum juga di kerjakan oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, meski kerusakannya sejak 2016 lalu.
Jembatan Padanggeng merupakan jalan provinsi yang menghubungkan antara kabupaten Soppeng menuju kabupaten Sidrap sampai saat ini masih rusak parah, untuk dapat di lalui warga sekitar memberikan batang kelapa agar akases jalan dapat dilalui.
Terkait dengan rusaknya jembatan tersebut dan tak digubrisnya laporan pemda soppeng membuat wakil bupati soppeng Supriansa curhat melalui media sosial.
Melalui akun, Facebooknya,ia mengatakan,jalanan provisi yang rusak di biarkan mulai dari bone ke soppeng melewati citta,serta jalan dari soppeng menuju sidrap,melalui jembatan padanggeng sudah rusak parah.
"Kerusakan ini masih saja di biarkan provinsi,terkadang masyarakat menyalahkan pemda,padahal ini tanggung jawabnya provinsi,seakan tak ada perasaan, hal ini tak boleh dibiarkan."ujar supriansa melalui video di akun facebooknya. Selasa (14/2/2017).
Dikatakanya, sudah berbagai cara yang dilakukan pihak pemerintah daerah baik cara langsung maupun lewat surat ke provinsi.untuk memperbaiki jalan yang rusak di soppeng Hanya saja, pihak provinsi belum mengerjakanya.
"Mungkin ini kurang tepat di mata provinsi olehnya itu maafkan saya,semua ini saya lakukan demi memperjuangkan hak masyarakat soppeng untuk mendapatkan pelayanan yang baik dari pemerintah provinsi"tulis Supriansa di akum facebooknya@supriansa anca
Sekedar di ketahui, jembatan padanggeng yang sudah lama rusak itu, sampai saat ini pihak prpvinsi belum melakukan tindakan apapun. Untuk dapat di lalui, warga sekitar bekerja bakti memperbaiki jembatan tersebut dengan memasangkan batang kepala ditengah jalan, menempel jalanan yang rusak tersebut. Dihimbau bagi kendaraan yang bermuatan berat agar berhati hati melewati jalan tersebut, dikarenalan, sudah rusak parah.
Laporan Usman Al-Khair