BUGISWARTA.com, SOPPENG -- Dengan kehadiran CV. Geo Energi Nusantara yang dimediasi oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa pada presentase "Pemetaan Informasi Spasial Desa" diruang rapat gabungan dinas lantai 3 di Jalan Salotungo, Selasa 21 Februari 2017 kemarin menjadi tanda tanya kemampuan pendamping desa di Kabupaten Soppeng.
Kendati di Permendesa Nomor 3 tentang pendampingan desa, pemerintah desa boleh menggunakan pihak ketiga selama tidak mampu atau tidak ada warga desa yang memiliki kompeten di bidang terkait.
"Memang ada di Permendesa Nomor 3 tahun 2015 tentang pendampingan desa, tapi kan ada catatannya jika tidak ada yang berkompoten", kata Miftah Farid, salah satu pemuda kelahiran Soppeng saat dikonfirmasi oleh bugiswarta.com Selasa 22 Februari 2017.
Selanjutnya tentu dapat dipahami bersama bahwa keberadaan pendamping desa yang merupakan tenaga ahli dari kementerian bisa bertindak sebagai pendamping sekaligus fasilitator bagi masyarakat maupun pemerintah desa. Jangan sampai pemahaman pendamping desa terkadang masih ada yang belum memahami tufoksinya lantaran tidak membaca aturan-aturan terkait pendampingan desa, sehingga BPM Pemdes memediasi CV. Geo Nusantara untuk memetakan potensi,dan pembuatan peta," ungkapnya.
Andi Agus Nongki selaku Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat, hingga berita ini dipublikasikan belum memberikan pernyataan resmi.
Sekadar untuk diketahui bahwa anggaran yang ditawarkan untuk pemetaan desa oleh CV. Geo Energi Nusantara pun cukup fantastis dengan besaran Rp. 19.181.750,- yang terdiri dari pengadaan data awal sebesar Rp. 2.000.000, Akomodasi dan transfortasi Rp. 3.000.000, Forum Grouf Discussion Rp. 2.600.000, Survei Rp. 1.575.000, Pengolahan Data Rp. 9.000.000, Cetak Hasil Rp. 600.000, Pajak Pekerjaan Rp. 2.206.750.
USMAN AL-KHAIR/MULIANA AMRI